Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata (IIK Bhakta) kembali mencatat tonggak sejarah penting dalam kiprahnya sebagai institut pendidikan tinggi kesehatan di Indonesia. Tahun 2025 ini, IIK Bhakta memiliki 11 doktor baru dari berbagai bidang ilmu kesehatan. Capaian ini tidak hanya menandai peningkatan jumlah lulusan dosen pada jenjang doktoral, tetapi juga memperkuat peran IIK Bhakta dalam melahirkan sumber daya manusia unggul yang siap bersaing secara global.
Salah satunya adalah Dr. drg. Puspa Dila Rohmaniar, M.Kes., yang resmi menyandang gelar Doktor pada Rabu (14/05/2025) di Prodi Doktoral (S3) Ilmu Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga Surabaya. Doktor Dila lulus setelah menyelesaikan studi selama selama 2 tahun 8 bulan dengan disertasi berjudul “Mekanisme Penyembuhan Soket Pasca Ekstraksi Gigi Pada Tikus Wistar (Rattus norvegicus) Model Diabetes Setelah Pemberian Gel Ekstrak Etanol Biji Alpukat 10% (Persea americana Mill).”
Dalam disertasinya, Doktor Dila menjelaskan bahwa latar belakang dari penelitian ini adalah tingginya prevalensi diabetes melitus di Indonesia yang terus meningkat dan pada pasien diabetes mellitus terjadi gangguan pada proses penyembuhan, sehingga perlu mendapatkan terapi khusus untuk mendukung proses penyembuhan setelah pencabutan gigi. Melalui pemanfaatan limbah biji alpukat yang merupakan salah satu komoditi besar di Kediri, diharapkan dapat menjadi terapi untuk mengatasi masalah penyembuhan setelah pencabutan gigi yang dilakukan pada kondisi diabetes. Penelitian ini dilakukan pada tikus, diharapkan selanjutnya dapat dikembangkan menjadi produk yang dapat dimanfaatkan oleh manusia, tentunya melalui uji dan analisa lanjutan lainya.
Cerminan Komitmen Akademik dan Intelektual
Dengan tambahan ini, IIK Bhakta akan memiliki total 20 doktor. Hal ini menjadi bukti nyata dari kualitas dan keseriusan kampus dalam mengelola program pendidikan, serta dalam menciptakan ekosistem akademik yang mendorong lahirnya tenaga kesehatan profesional.
Rektor IIK Bhakta Prof. Dr. apt. Muhamad Zainuddin menyampaikan rasa bangga dan apresiasi atas dedikasi para dosen dalam menyelesaikan studi doktoral yang penuh tantangan. “Kami menyampaikan selamat dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para dosen yang menyelesaikan program doktoral tahun ini. Hal tersebut adalah bukti bahwa IIK Bhakta tidak hanya menghasilkan tenaga kesehatan terampil, namun juga akademisi dan peneliti yang siap memberikan kontribusi besar dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan pelayanan kesehatan di Indonesia,” kata Prof Zainuddin.
Latar Belakang Doktor yang Beragam dan Berprestasi
Sebelas doktor yang dikukuhkan tahun ini berasal dari berbagai latar belakang keilmuan, antara lain Ilmu Kedokteran Gigi, Ilmu Farmasi, Ilmu Keperawatan, dan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Masing-masing dari mereka telah menempuh perjalanan akademik yang panjang, dengan fokus pada pengembangan ilmu dan kontribusi terhadap pemecahan masalah kesehatan secara nyata.
Prof Zainuddin berpesan kepada para doktor untuk terus menunjukkan kompetensinya dan memberikan kemanfaatan. Beberapa di antaranya bahkan berhasil mempublikasikan hasil penelitian mereka di jurnal-jurnal ilmiah bereputasi, baik nasional maupun internasional. Tidak sedikit juga yang telah berpartisipasi aktif dalam seminar, symposium, dan forum akademik untuk sharing hasil pemikiran dan riset mereka.
Penambahan doktor ini juga memiliki dampak positif bagi institusi secara keseluruhan. Dengan bertambahnya jumlah doktor, IIK Bhakta semakin memperkuat kapasitas dosen dan peneliti internal yang memiliki kualifikasi akademik tertinggi. Hal ini tentu akan mendongkrak kualitas pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Kampus dengan 23 prodi ini juga berkomitmen untuk terus meningkatkan mutu pendidikan melalui kolaborasi dengan berbagai institusi dalam dan luar negeri. Kehadiran para doktor baru akan memperluas jejaring akademik dan membuka peluang kerja sama riset yang lebih luas, baik secara nasional maupun internasional.
“Kami tidak hanya ingin menghasilkan lulusan yang unggul, tetapi juga ingin menjadi pusat pengembangan ilmu dan inovasi di bidang kesehatan. Penambahan jumlah doktor ini adalah aset penting dalam mewujudkan visi tersebut,” jelas Prof Zainuddin.
Kontribusi untuk Masyarakat dan Dunia Kesehatan
IIK Bhakta memandang bahwa pendidikan tinggi tidak hanya soal pencapaian akademik, tetapi juga tentang kontribusi nyata bagi masyarakat. Oleh karena itu, para doktor diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif, baik sebagai akademisi, peneliti, maupun praktisi di berbagai institusi kesehatan.
Melalui kompetensi yang dimiliki, para doktor IIK Bhakta dapat berperan aktif dalam pengambilan kebijakan kesehatan, peningkatan kualitas layanan medis, serta pengembangan teknologi dan inovasi di bidang kesehatan. Selain itu, IIK Bhakta juga secara aktif membuka peluang bagi generasi muda Indonesia untuk menempuh pendidikan hingga jenjang tertinggi. Kampus ini menyediakan berbagai fasilitas pendidikan, program beasiswa, serta dukungan akademik yang menunjang pengembangan diri mahasiswa.
Dengan pencapaian ini, IIK Bhakta semakin meneguhkan eksistensinya sebagai kampus kesehatan yang unggul, kompetitif, dan visioner. Penambahan lulusan doktoral tahun ini bukan hanya menambah jumlah doktor di lingkungan kampus, tetapi juga memperkuat kontribusi institusi dalam membangun masa depan dunia kesehatan Indonesia yang lebih baik.
Follow us